STEM adalah kependekan dari Scince,
Technology, Engineering and Mathematics merupakan model pembelajaran yang menggabungkan
antara kemampuan pengetahuan, tehnologi,
rekayasa dan matematika.
Melalui
penerapan pembelajaran model STEM ini diharapkan muncul generasi-generasi yang mampu
menemukan masalah, mengatasi masalah masalah kehidupan dengan menerapkan rekayasa tehnologi dan matemika.
Adapun
urutan langkah-langkah pembelajaran model STEM, adalah sebagai berikut :
Pertama, Langkah
Pengamatan (Observe).
Pada
langkah pengamatan ini, pelajar diminta untuk melakukan pengamatan terhadap berbagai fenomena yang terdapat dalam
lingkungan kehidupan sehari-mereka yang mempunyai kaitan dengan konsep sains
yang sedang diajarkan. Sebagai contoh, misalnya guru ingin mengajarkan
topik energi, maka pelajar diminta untuk mencari informasi sebanyak mungkin
mengenai energi. Mulai dari apa itu energi, jenis-jenis energi, sumber-sumber
yang menghasilkan energi, alat-alat kehidupan yang menggunakan sumber energi,
dan lain sebagainya. Pengamatan ini dapat dilakukan dengan mengamati secara
langsung dalam kehidupan sehari-hari atau juga bisa menggunakan teknologi
seperti pencarian online melalui internet. Untuk memudahkan dalam melakukan
langkah pengamatan ini, pelajar dapat membaginya menjadi dua tahap. Tahap
pertama, pelajar mencari informasi sebanyak mungkin dari berbagai sumber,
seperti dari guru, keluarga, teman, atau internet. Seterusnya pada tahap kedua,
dilanjutkan dengan merumuskan dan menguraikan semua informasi yang telah
diperoleh serta disesuaikan dengan konsep energi yang sedang dipelajari.
Kedua, Langkah Ide Baru (New Idea).
Setelah
pelajar mengamati dan memperoleh informasi mengenai berbagai fenomena atau produk
yang berhubungan dengan topik sains yang dibahas, seterusnya pelajar
melaksanakan langkah idea baru. Pada langkah ini, pelajar diminta untuk mencari
sesuatu yang baru atau unik dari berbagai fenomena yang telah diamati. Sebagai
contoh untuk topik energi tadi, dari berbagai informasi dan produk yang
berhubungan dengan energi, selanjutnya pelajar diminta mencari dan memikirkan
satu ide baru yang berbeda dari ide atau produk yang sudah ada. Baik itu dari
aspek fungsinya, teknologi, maupun cara kerjanya. Untuk dapat menemukan suatu
ide yang baru, pelajar pada langkah ini memerlukan kemahiran dalam menganalisis
dan berfikir kritis.
Ketiga, Langkah Inovasi
(Innovation).
Pada
langkah inovasi ini, pelajar diminta untuk menguraikan
hal-hal apa saja yang harus dilakukan agar ide yang telah dihasilkan pada
langkah ide baru sebelumnya dapat diaplikasikan. Inovasi dalam modul ESciT
ini merujuk kepada usaha untuk menambah atau memperbaiki sesuatu ide atau
produk menjadi lebih baik. Untuk menghasilkan inovasi ini, sebaiknya pelajar
melakukannya secara berdiskusi dan memaparkan semua ide di dalam kelompok
masing-masing. Agar inovasi yang dihasilkan lebih bermakna, sebaiknya beberapa
hal berikut harus diperhatikan dan didiskusikan bersama, seperti; apakah ide
yang dihasilkan merupakan sesuatu yang baru?, apakah ide tersebut realistis
untuk diaplikasikan?, apa kelebihan ide ini dengan idea atau produk
sebelumnya?, dan sebagainya. Untuk itu, diharapkan semua anggota kelompok dapat
aktif memberikan tanggapan yang kreatif.
Keempat, Langkah Kreasi
(Creativity).
Seterusnya
langkah keempat dalam modul EScit adalah adalah langkah kreasi. Langkah ini
merupakan pelaksanaan semua saran dan pandangan hasil diskusi mengenai ide
sesuatu produk baru yang ingin di aplikasikan. Tentu pengaplikasian oleh pelajar
ini tidak dalam bentuk produk sebenarnya, melainkan dalam bentuk sketsa dan
gambar. Salah seorang dari anggota kelompok yang pandai dalam menggambar
dipilih untuk menterjemahkan semua ide-ide yang bernilai inovasi yang telah
didiskusikan sebelumnya menjadi sebuah gambar produk sains. Pelajar dapat
mengaplikasikannya dalam bentuk miniatur atau sketsa dan gambar. Kreasi gambar
atau sketsa yang dihasilkan sebaiknya digambarkan secara keseluruhan dari
berbagai posisi, terutamanya pada bagian yang terdapat ide inovasinya, baik itu
tampak depan, samping, maupun atas.
Kelima, Langkah Nilai. (Society).
Langkah
terakhir yang harus dijalankan oleh pelajar dalam modul ESciT adalah langkah
nilai. Nilai yang dimaksud di sini adalah nilai yang dimiliki oleh ide produk
yang dihasilkan pelajar bagi kehidupan sosial sebenarnya (society). Pada
langkah ini, pelajar diminta untuk menjalankan dua aktivitas, yaitu
mengumpulkan pandangan masyarakat mengenai ide produk melalui survey dan
seterusnya menganalisisnya. Langkah ini sebaiknya dijadikan sebagai perkejaan
rumah pelajar setelah pulang sekolah. Pelajar diminta untuk mencari sekurang
kurangnya lima orang tetangganya untuk menjawab beberapa pertanyaan seperti;
bagaimana pandangan mereka mengenai produknya, apakah produk ini bisa dijual,
apakah dapat berguna bagi masyarakat, dan berapa harga paling sesuai untuk
produk tersebut. Seluruh jawaban dari koresponden untuk semua pertanyaan
tersebut, seterusnya secara analisis sederhana disimpulkan oleh pelajar.
Terakhir sekali pelajar akan mempresentasikan produk dan juga hasil analisis
pandangan masyarakat terhadap produk tersebut kepada semua pelajar di depan
kelas.
Demikianlah
langkah-langkah model pembelajaran STEM, semoga bermanfaat untuk kemajuan
generasi muda bangsa Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar