02 Agustus 2018

Langkah-langkah Pembelajaran STEM


STEM adalah kependekan dari Scince, Technology, Engineering and Mathematics merupakan model pembelajaran yang menggabungkan antara kemampuan pengetahuan, tehnologi, rekayasa dan matematika.
Melalui penerapan pembelajaran model STEM ini diharapkan muncul generasi-generasi yang mampu menemukan masalah, mengatasi masalah  masalah  kehidupan dengan menerapkan rekayasa tehnologi dan matemika.
Adapun urutan langkah-langkah pembelajaran model STEM, adalah sebagai berikut :

Pertama, Langkah Pengamatan (Observe).
Pada langkah pengamatan ini, pelajar diminta untuk melakukan pengamatan terhadap berbagai fenomena yang terdapat dalam lingkungan kehidupan sehari-mereka yang mempunyai kaitan dengan konsep sains yang sedang diajarkan. Sebagai contoh, misalnya guru ingin mengajarkan topik energi, maka pelajar diminta untuk mencari informasi sebanyak mungkin mengenai energi. Mulai dari apa itu energi, jenis-jenis energi, sumber-sumber yang menghasilkan energi, alat-alat kehidupan yang menggunakan sumber energi, dan lain sebagainya. Pengamatan ini dapat dilakukan dengan mengamati secara langsung dalam kehidupan sehari-hari atau juga bisa menggunakan teknologi seperti pencarian online melalui internet. Untuk memudahkan dalam melakukan langkah pengamatan ini, pelajar dapat membaginya menjadi dua tahap. Tahap pertama, pelajar mencari informasi sebanyak mungkin dari berbagai sumber, seperti dari guru, keluarga, teman, atau internet. Seterusnya pada tahap kedua, dilanjutkan dengan merumuskan dan menguraikan semua informasi yang telah diperoleh serta disesuaikan dengan konsep energi yang sedang dipelajari.

Kedua, Langkah Ide Baru (New Idea).
Setelah pelajar mengamati dan memperoleh informasi mengenai berbagai fenomena atau produk yang berhubungan dengan topik sains yang dibahas, seterusnya pelajar melaksanakan langkah idea baru. Pada langkah ini, pelajar diminta untuk mencari sesuatu yang baru atau unik dari berbagai fenomena yang telah diamati. Sebagai contoh untuk topik energi tadi, dari berbagai informasi dan produk yang berhubungan dengan energi, selanjutnya pelajar diminta mencari dan memikirkan satu ide baru yang berbeda dari ide atau produk yang sudah ada. Baik itu dari aspek fungsinya, teknologi, maupun cara kerjanya. Untuk dapat menemukan suatu ide yang baru, pelajar pada langkah ini memerlukan kemahiran dalam menganalisis dan berfikir kritis.

Ketiga, Langkah Inovasi (Innovation).
Pada langkah inovasi ini, pelajar diminta untuk menguraikan hal-hal apa saja yang harus dilakukan agar ide yang telah dihasilkan pada langkah ide baru sebelumnya dapat diaplikasikan. Inovasi dalam modul ESciT ini merujuk kepada usaha untuk menambah atau memperbaiki sesuatu ide atau produk menjadi lebih baik. Untuk menghasilkan inovasi ini, sebaiknya pelajar melakukannya secara berdiskusi dan memaparkan semua ide di dalam kelompok masing-masing. Agar inovasi yang dihasilkan lebih bermakna, sebaiknya beberapa hal berikut harus diperhatikan dan didiskusikan bersama, seperti; apakah ide yang dihasilkan merupakan sesuatu yang baru?, apakah ide tersebut realistis untuk diaplikasikan?, apa kelebihan ide ini dengan idea atau produk sebelumnya?, dan sebagainya. Untuk itu, diharapkan semua anggota kelompok dapat aktif memberikan tanggapan yang kreatif.

Keempat, Langkah Kreasi (Creativity).
Seterusnya langkah keempat dalam modul EScit adalah adalah langkah kreasi. Langkah ini merupakan pelaksanaan semua saran dan pandangan hasil diskusi mengenai ide sesuatu produk baru yang ingin di aplikasikan. Tentu pengaplikasian oleh pelajar ini tidak dalam bentuk produk sebenarnya, melainkan dalam bentuk sketsa dan gambar. Salah seorang dari anggota kelompok yang pandai dalam menggambar dipilih untuk menterjemahkan semua ide-ide yang bernilai inovasi yang telah didiskusikan sebelumnya menjadi sebuah gambar produk sains. Pelajar dapat mengaplikasikannya dalam bentuk miniatur atau sketsa dan gambar. Kreasi gambar atau sketsa yang dihasilkan sebaiknya digambarkan secara keseluruhan dari berbagai posisi, terutamanya pada bagian yang terdapat ide inovasinya, baik itu tampak depan, samping, maupun atas.

Kelima, Langkah Nilai. (Society).
Langkah terakhir yang harus dijalankan oleh pelajar dalam modul ESciT adalah langkah nilai. Nilai yang dimaksud di sini adalah nilai yang dimiliki oleh ide produk yang dihasilkan pelajar bagi kehidupan sosial sebenarnya (society). Pada langkah ini, pelajar diminta untuk menjalankan dua aktivitas, yaitu mengumpulkan pandangan masyarakat mengenai ide produk melalui survey dan seterusnya menganalisisnya. Langkah ini sebaiknya dijadikan sebagai perkejaan rumah pelajar setelah pulang sekolah. Pelajar diminta untuk mencari sekurang kurangnya lima orang tetangganya untuk menjawab beberapa pertanyaan seperti; bagaimana pandangan mereka mengenai produknya, apakah produk ini bisa dijual, apakah dapat berguna bagi masyarakat, dan berapa harga paling sesuai untuk produk tersebut. Seluruh jawaban dari koresponden untuk semua pertanyaan tersebut, seterusnya secara analisis sederhana disimpulkan oleh pelajar. Terakhir sekali pelajar akan mempresentasikan produk dan juga hasil analisis pandangan masyarakat terhadap produk tersebut kepada semua pelajar di depan kelas.

Demikianlah langkah-langkah model pembelajaran STEM, semoga bermanfaat untuk kemajuan generasi muda bangsa Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar